Selasa, 13 Februari 2018

PROSEDUR PEMILIHAN, PENEMPATAN, PERAWATAN & PENGGUNAAN APAR MERK EFKAFE

Kebakaran adalah bahaya yang sering terjadi di kehidupan masyarakat yang disebabkan karena faktor alam maupun kelalaian manusia. Bahaya kebakaran seringkali menjadi momok bagi masyarakat yang berdampak, karena selain tempat tinggal maupun harta benda (aset), faktor psikologis juga bisa mempengaruhi kehidupan setelah terjadinya kebakaran.

Untuk mengurangi terjadinya kebakaran ada beberapa cara diantaranya penempatan dan penggunaan Alat pemadam Api Ringan (APAR) dilokasi yang rawan terjadinya kebakaran.

Dalam penggunaan Alat pemadam Api Ringan (APAR) ada beberapa prosedur yang harus diketahui sebelum kita menempatkannya. Diantaranya adalah :

1. Proses Pemilihan APAR
Proses pemilihan Alat pemadam Api Ringan (APAR) sangat penting karena untuk mengklasifikan jenis APAR terhadap lokasi penempatan APAR. Sebagai contoh di SPBU, maka APAR apa yang cocok digunakan di sana. Setelah kita mengetahui maka kita bisa memilih APAR yang akan kita pasang di tempat tersebut.

Berikut jenis kelas API sesuai dengan standard Internasional
a. Kelas A : Kebakaran yang berasal dari kertas, kayu, textile, pabrik/gedung
b. Kelas B : Kebakaran yang berasal dari cairan yang mudah terbakar (flammable liquid) dan gas
c. Kelas C : Kebakaran yang berasal dari Arus Listrik

Jenis APAR dan klasifikasinya
a. ABC Dry Chemical Powder merupakan serbuk kimia kering yang berasal dari Mono Ammonium Phospat, Ammonium Sulfat serta Potassium Bicarbonate yang berfungsi untuk memadamkan api yang berkelas A – B – C
b. Gas
Gas terbagi menjadi dua
b.1. Liquid Gas Non Halon merupakan Gas Liquid seperti CF21, HCFC, AF11 yang berfungsi untuk memadamkan api yang berkelas A–B–C
b.2. Carbon Dioxide (CO2) merupakan gas Carbon yang berfungsi untuk memadamkan api yang berkelas B–C
c. Foam / Busa merupakan Foam Agent berkategori Wet Chemical yang berasal dari Potassium Asetate berbentuk cair dan berbusa yang berfungsi untuk memadamkan api yang berkelas A–B

Setelah kita mengetahui kelas api dan jenis APAR kita bisa menentukan APAR mana yang harus di pilih untuk ditempatkan di tempat yang rawan terjadinya kebakaran

2. Penempatan APAR
Berikut cara penempatan APAR yang tepat :
a. Perencanaan lokasi penempatan APAR yang mempunyai resiko bahaya kebakaran adalah penentu penempatan APAR yang utama
b. Tempatkan APAR pada tempat yang mudah berpotensi terjadi kebakaran dan direkomendasikan kurang dari 10 meter dari sebuah potensi yang mudah terbakar
c. Jauhkan segala penghalang yang bisa mengganggu proses pengambilan APAR
d. Untuk APAR portable hendaknya di tempelkan di tembok baik menggunakan bracket maupun box dengan jarak dari lantai sekitar 1,5 meter
e. Untuk APAR Trolley / Wheeled ditempatkan diluar serta dibuatkan atap agar terhindar dari hujan dan cahaya matahari
f. Hindari penempatan yang terlalu panas maupun dingin dengan kisaran suhu -65° sampai +120°f dan -54° sampai +45°C
g. Jaga APAR tetap bersih dari kotoran, bahan kimia, zat lain yang dapat menggangu operasional APAR
h. Pengujian APAR akan membuat tekanan gas berkurang dan menyebabkan ketidak efektifan operasional APAR

3. Perawatan APAR
Berikut cara perawatan APAR yang tepat :
a. Turunkan APAR dari tempatnya
b. Bersihkan tabung dari debu menggunakan kain basah sampai bersih
c. Pastikan Valve, Selang dan segel dalam keadaan baik
d. Pastikan meter control tekanan tidak berkurang. Standard tekanan dalam meter control antara 13 bar sampai 26 bar
e. Yakinkan posisi bracket/box dalam keadaan kuat melekat sempurna dengan dinding
f. Untuk jenis ABC Dry Chemical Powder, tabungnya harus di bolak-balikkan guna menghindari pembekuan pada serbuk kimia kering
g. Untuk jenis Gas CO2 untuk ditimbang dan dicatat dalam check list apakah ada berat yang berkurang dari sebelumnya
h. Buatlah kartu check list perawatan bulanan dan tahunan untuk mengontrol kondisi tabung sebagai bahan laporan dan evaluasi
i. Kembalikan tabung ke tempat semula

4. Penggunaan APAR
Penggunaan APAR adalah faktor penting dan penentu keberhasilan pemadaman api. Dalam pemadaman api perlu ketenangan bertindak agar bisa efektif dan tepat serta bisa mengetahui jika api benar-benar padam. Lakukan pelatihan cara penggunaan APAR secara periodik dan pahami teknik dalam penggunaan APAR.
Berikut cara penggunaan APAR:
a. Turunkan APAR dari tempatnya dan untuk jenis tabung trolley/wheeled harus dilakukan minimal 2 orang.
b. Lepaskan selang nozzle dari jepitan atau tarik nozzle APAR trolley dengan lurus dan jangan ada selang yang tertekuk karena bisa menghambat keluarnya gas/powder/foam
c. Cabut pen pengaman dan pegang nozzle dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan menekan handle dengan posisi badan/muka menyamping sedangkan untuk tabung trolley/wheeled 1 (satu) orang pegang nozzle dengan posisi badan/muka menyamping dan 1 (satu) orang menekan handle
d. Uji tekanan dengan menyemburkan ke bawah agar tidak membahayakan orang lain
e. Lihat arah mata angin, dalam hal memadamkan api harus mengikuti arah mata angin
f. Padamkan api dengan mengarahkan serbuk kimia kering/gas/foam dari muka sudut tepi. Majulah perlahan sambil mengibaskan nozzle ke kiri kekanan sedemikian rupa sehingga serbuk kimia kering/gas/foam melewati tepian api / batas bagian yang terbakar tertutup dengan sempurna. Jarak penyemprotan 2-4 meter untuk APAR Portable dan 4-10 meter untuk APAR Trolley/Wheeled
g. Pastikan seksama apakah api benar-benar padam
h. Bila terjadi kebakaran besar dan api tidak dapat dipadamkan dengan APAR, segera hubungi petugas PMK terdekat

1 komentar: